Jumat, 15 Juli 2016

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLER


LAPORAN PRAKTIKUM
Matakuliah Mikrokontroler
Praktikum 1 : Digital Input/Output
 Praktikum 2 : Analog Input/Output
 Praktikum 3 : Stetament Control
 Praktikum 4 :Sensor Interfacing





Nama
:
I MADE KRISNA PUTRA
Nim
:
1415313062
Dosen Pengampu
:
I Nyoman Kusuma Wardana, M.Sc




Program Studi Teknik Listrik
Jurusan Teknik Elektro
Politeknik Negeri Bali
2016








Praktikum 1

Digital Input/Output

      I. Dasar Teori
  Digital berarti sinyal yang dikirimkan / diterima bernilai 1 atau 0, on atau off, HIGH atau LOW.  Berbeda       dengan sinyal analog yang nilainya bersifat kontinyu, yakni nilai antara 0 dan 1 dipertimbangkan atau terdapat rentangan nilai dari 0 sampai 1. Secara umum pin pada Arduino dapat dikonfigurasi ke dalam dua mode, yaitu mode input dan output. Mode input berarti mengeset pin agar dapat digunakan untuk menerima masukan sinyal dari komponen  yang terhubung ke board arduino. Mode output berarti mengeset pin agar dapat mengirimkan sinyal dari arduino ke komponen lain atau ke rangkaian digital. Untuk mengeset mode pin, kita gunakan fungsi pin Mode(). Fungsi ini biasanya digunakan di dalam fungsi setup(). fungsi ini memerlukan dua parameter, pin Mode([nomorPin]. Parameter pertama diisi oleh nomor pin, dan parameter keduadiisi oleh konstanta INPUT atau OUTPUT, sesuai dengan mode yang ingin kita gunakan. 



       II. Alat dan Bahan

            Alat dan bahan percobaan diperlihatkan pada Tabel 2:

Tabel 2. Alat dan Bahan Praktikum

No
Alat dan Bahan
Jumlah
1
Board Arduino Uno R3
1
2
Modul/Rangkaian Percobaan
1
3
Kabel USB
1
4
Kabel jumper
Secukupnya



       III. Langkah Percobaan
       III.1 Percobaan Blink LED

            a.      Koneksi Hardware
               Dengan menggunakan kabel jumper, koneksikan Led pada mudul (rangkaian)  ke          pin-pin Arduino Uno R3  dengan konfigurasi sebagai berikut :

              Menghubungkan salah satu kaki resistor dengan pin 13 dari Arduino
              Menghubungkan kaki resistor yang lagi satu dengan kaki anoda dari led
           Menghubungkan kaki katoda led dengan ground pada arduino


 


Gambar 1. Skematik Percobaan Blink Led

 

Gambar 2. Breadboard Percobaan Blink Led




          b.      Pemrograman Pada Arduino

           Sketch program pada arduino dapat dilihat dibawah ini:



int Led1 = 13;
void setup() {
pinMode(Led1, OUTPUT);  // konfigurasi atau mensetting     pin 13 sebagai output

}

void loop() {
  digitalWrite(Led1, HIGH);   // Untuk menghidupkan LED 
  delay(1000);              // waktu tunda
  digitalWrite(Led1, LOW);    // untuk mematikan LED
  delay(1000);              // tunda waktu
}

 
 
 

III.2 Percobaan PushButton ON/OFF
  
a.      Koneksi Hardware


       Dengan menggunakan kabel jumper, koneksikan Led dan Pushbutton pada mudul (rangkaian)  ke  pin-pin Arduino Uno R3  dengan konfigurasi sebagai berikut:

           Menghubungkan kaki Anoda Led1 ke pin 13 Arduino
           Menghubungkan Pushbutton1 ke pin 2 Arduino  

Gambar 3. Skematik Percobaan PushButton ON/OFF

Gambar 4. BreadBoard Percobaan PushButton  ON/OFF


      b.      Pemrograman Pada Arduino

         Sketch program pada arduino dapat dilihat dibawah ini:


int pushButton = 2;
int LedPin = 13;
void setup() {
    pinMode(pushButton, INPUT);
    pinMode(LedPin,OUTPUT);
}

void loop() {
  digitalRead(pushButton);
  if (pushButton == HIGH) {
    digitalWrite(LedPin,HIGH);
  }
  else
    digitalWrite(LedPin,LOW);
  }
 
 

     III.3 Percobaan Kombinasi Multi Pushbutton Dan Multi Led

      a.      Koneksi Hardware
              Dengan menggunakan kabel jumper, koneksikan Led dan Pushbutton pada mudul   (rangkaian)  ke  pin-pin Arduino Uno R3  dengan konfigurasi sebagai berikut:
                     Menghubungkan kaki Anoda Led1 ke pin 13 Arduino

                     Menghubungkan kaki Anoda Led2 ke pin 12 Arduino

                     Menghubungkan kaki Anoda Led3 ke pin 11 Arduino

                     Menghubungkan kaki Anoda Led4 ke pin 10 Arduino

                     Menghubungkan Pushbutton1 ke pin 2 Arduino
               Menghubungkan Pushbutton2 ke pin 3 Arduino  


Gambar 5. Skematik Percobaan Kombinasi Multi Pushbutton Dan Multi Led


Gambar 6. Breadboard Percobaan Kombinasi Multi Pushbutton Dan Multi Led

         b. Pemrograman Pada Arduino
   Sketch program pada arduino dapat dilihat dibawah ini:


const int buttonPin1 = 2;
const int buttonPin2 = 3;    
const int ledPin1 =  13;
const int ledPin2 =  12;
const int ledPin3 =  11;
const int ledPin4 =  10;

void setup() {

  pinMode(ledPin1, OUTPUT);
  pinMode(ledPin2, OUTPUT);
  pinMode(ledPin3, OUTPUT);
  pinMode(ledPin4, OUTPUT);
  pinMode(buttonPin1, INPUT);
  pinMode(buttonPin2, INPUT);
}

void loop() {
 
    digitalRead(buttonPin1);
    digitalRead(buttonPin2);
    if (buttonPin1 == HIGH) {
    // jalan kanan
    digitalWrite(ledPin1,HIGH);
    digitalWrite(ledPin2,LOW);
    digitalWrite(ledPin3,LOW);
    digitalWrite(ledPin4,LOW);
     delay (1000);
    digitalWrite(ledPin1,LOW);
    digitalWrite(ledPin2,HIGH);
    digitalWrite(ledPin3,LOW);
    digitalWrite(ledPin4,LOW);
     delay (1000);
    digitalWrite(ledPin1,LOW);
    digitalWrite(ledPin2,LOW);
    digitalWrite(ledPin3,HIGH);
    digitalWrite(ledPin4,LOW);
     delay (1000);
    digitalWrite(ledPin1,LOW);
    digitalWrite(ledPin2,LOW);
    digitalWrite(ledPin3,LOW);
    digitalWrite(ledPin4,HIGH);
     delay (1000);
    }
   
  else {
    digitalWrite(ledPin1,LOW);
    digitalWrite(ledPin2,LOW);
    digitalWrite(ledPin3,LOW);
    digitalWrite(ledPin4,LOW);
      delay (1000);
 
  }
}
 

 IV. Hasil dan Pembahasan
     Pada percobaan ini kita menggunakan pin-pin digital dari arduino, dimana pin- pin tersebut akan dipakai baik sebagai input maupun output. Seperti pada percobaan menggunakan push button dan resitor. Tahanan pada resistor yang di gunakan harus sesuai dengan yang di perlukan pada rangkaian program arduino. 






Praktikum 2
Analog Input/Output
 

 
I. Dasar Teori 


      Secara teori suatu analog output akan mengeluarkan output tegangan bervariasi sesuai dengan nilai yang dikehendaki, maka seharusnya pin output analog Arduino seharusnya mampu mengeluarkan tegangan output dengan kisaran tegangan dari 0 V sampai 5V. Akan tetapi tidak demikian adanya, karena pin-pin Arduino yang difungsikan sebagai output sebenarnya hanya mampu sebagai digital output yaitu hanya mampu mengeluarkan tegangan 0V atau 5V.  Lalu bagaimana Arduino menangani Analog Output tersebut. Arduino menggunakan cara Pulsa Wide Modulasi (PWM) atau modulasi lebar pulsa untuk menghasilkan analog output yang dikehendaki. Metode PWM ini menggunakan pendekatan perubahan lebar pulsa untuk menghasilkan nilai tegangan analog yang diinginkan. Pin yang difungsikan sebagai PWM analog output akan mengeluarkan sinyal pulsa digital dengan frekwensi 490 Hz dimana nilai tegangan analog diperoleh dengan merubah Duty Cycle atau perbandingan lamanya pulsa HIGH terhadap periode (T) dari sinyal digital tersebut. Jika pulsa HIGH muncul selama setengah dari periode sinyal maka akan menghasilkan duty cycle 5o% yang berarti sinyal analog yang dihasilkan sebesar setengah dari tegangan analog maksimal yaitu 1/2 dari 5 V atau sama dengan 2,5 V begitu juga halnya jika pulsa HIGH hanya seperempat bagian dari periode sinyal maka tegangan analog identik yang dihasilkan adalah 1/4 dari 5V = 1,25 V dan seterusnya.






II. Alat dan Bahan
Alat dan bahan percobaan diperlihatkan pada Tabel 2:

Tabel 2. Alat dan Bahan Praktikum

No
Alat dan Bahan
Jumlah
1
Arduino Uno R3
1
2
Modul /Rangkaian percobaan
1
3
Kabel USB
1
4
Kabel jumper
Secukupnya
 



 III. Langkah Percobaan  
 III.1 Percobaan Input Potensiometer
        

           a.      Koneksi Hardware

              Dengan menggunakan kabel jumper, koneksikan Potensiometer yang ada pada   mudul (rangkaian)  ke  pin-pin Arduino Uno R3  dengan konfigurasi sebagai berikut:







                  Menghubungkan kaki 1 potensiometer dihubungkan ke sumber tegangan (VCC)

Menghubungkan kaki 2 potensiometer dihubungkan ke pin A1 dari arduino uno

 Menghubungkan kaki 3 potensiometer dihubungkan ke groun (GND)
  






Gambar 1. Skematik Percobaan Input Potensiometer








Gambar 2. Breadboard Percobaan Input Potensiometer

         b.      Pemprograman Pada Arduino  

                    Sketch program pada arduino dapat dilihat dibawah ini:

        



int pinPot = A2;//pin untuk menerima sinyal analog dari potensiometer
int val = 0;//variabel untuk menyimpan nilai konversi analog ke digital
void setup() {
  Serial.begin(9600);//setup koneksi serial
}

void loop() {
 val = analogRead(pinPot); //baca nilai analog dari potensiometer
 Serial.println(val); //kirim nilai val ke koneksi serial
 delay(100);//jeda waktu
}
 
 
          III.2 Percobaan Input Potensiometer Output Led


           a.      Koneksi Hardware


            Dengan menggunakan kabel jumper, koneksikan Potensiometer dan Led yang ada pada mudul(rangkaian)  ke  pin-pin Arduino Uno R3  dengan konfigurasi sebagai berikut:

Pemrograman pada Arduino diperlihatkan sebagai berikut:
 

 

                                       Menghubungkan kaki 1 potensiometer dihubungkan ke sumber tegangan (VCC)
                       Menghubungkan kaki 2 potensiometer dihubungkan ke pin A1 dari arduino uno
                       Menghubungkan kaki 3 potensiometer dihubungkan ke groun (GND) 
                       Menghubungkan Led ke pin 13 dari arduino




Gambar 3. Skematik Percobaan Input Potensiometer Out Led




Gambar 4. Breadboard Percobaan Input Potensiometer Out Led


                  b.      Pemprograman Pada Arduino 
                           Sketch program pada arduino dapat dilihat dibawah ini:


int led = 13;//memilih pin digital untuk lampu led
int pinPot = A2;//pin untuk menerima sinal analog
int potVal = 0;//variabel untuk menyimpan nilai konversi analog ke digital
void setup() {
  pinMode(led,OUTPUT);
  }

void loop() {
  potVal=analogRead(pinPot);//baca nilai analog dari potensiometer
  potVal=map(potVal,0,1023,0,255);//ubah nilai (0-1023) menjadi (0-255)
  analogWrite(led,potVal);//ubah nilai vR untuk mengatur kecerahan led
 
}

 

IV. Hasil dan Pembahasan
     Pada analog input output di gunakan pin A0 - A5 sebagai input output pada rangkaian arduino,tetapi pada saat praktek waktu lalu menggunakan tambahan alat berupa potensiometer dan led. potensiometer digunakan sebagai inputnya dan led dipasang sebagai outputnya agar rangkaian dapat bekerja dan potensio digunakan juga sebagai pengatur kecerahan pada led







Praktikum 3

Statement Control



I. Dasar Teori
          Pada praktikum kali ini saya mempraktekan tentang statement control dimana statement control ini merupakan sebuah statement yang terdiri dari kondisi-kondisi yang dimana jika kondisi tersebut terpenuhi program akan melakukan suatu instruksi tertentu. Jadi dapat di katakan statement control merupakan penunjuk arah bagi urutan suatu program.

     Dalam bahasa C++ ada beberapa jenis statement control sebagai berikut  :

       1.       Kontruksi if

Pada konstruksi if sebuah konstruktur program hanya memiliki  sebuah kondisi, artinya dimana suatu instruksi atau beberapa instruksi akan di jalankan apabila sebuah kondisi tersebut di penuhi, namun apabila kondisi tersebut tidak terpenuhi maka instruksi yang ada tidak akan di jalankan.

                    Berikut sintaks dari konstruksi if :

   
  if  (kondisi)

    { 
      Instruksi/statement;
     }

       2.       Konstruksi if – else

Pada konstruksi if else sedikit berbeda dengan konstruksi if karena pada konstruksi if else . jika sebuah kondisi tidak terpenuhi maka program akan mencari kondisi lain yang ada atau menjalankan instruksi yang berada di luar bagian dari kondisi yang tidak terpenuhi.

Berikut sintaks dari konstruksi if-else :

if  (kondisi)
{   
    Statement/instruksi;
      }
else
{
        Statement/instruksi;
      }

      3.       Konstruksi if – else bersarang

Pada konstruksi ini terdapat lebih dari satu buah kondisi jadi pabila sebuah kondisi tidak terpenuhi maka akan berlanjut ke kondisi berikutnya tergantung berapa banyak kondisi yang ada.

Berikut sintaks konstruksi if –else bersarang :

if  (kondisi)
{      
    Statement/instruksi;
      }

else if (kondisi)
{   
     Statement/instruksi;
     }

else
     {
        Statement/instruksi;
     }


   


II. Alat dan Bahan

    Alat dan bahan percobaan diperlihatkan pada Tabel 2:

Tabel 2. Alat dan Bahan Praktikum

No
Alat dan Bahan
Jumlah
1
Arduino Uno R3
1
2
Modul /Rangkaian percobaan
1
3
Kabel USB
1
4
Kabel jumper
Secukupnya




III. Langkah Percobaan

III.1 Percobaan For Control (Kombinasi nyala Led berdasarkan button yang ditekan)
       a.      Koneksi Hardware

    Dengan menggunakan kabel jumper, koneksikan Led dan Pushbutton pada mudul(rangkaian)  ke  pin-pin Arduino Uno R3  dengan konfigurasi sebagai berikut:

 Menghubungkan kaki Anoda Led1 ke pin 7 Arduino

 Menghubungkan kaki Anoda Led2 ke pin 8 Arduino

 Menghubungkan kaki Anoda Led3 ke pin 9 Arduino

 Menghubungkan kaki Anoda Led4 ke pin 10 Arduino

 Menghubungkan Pushbutton1 ke pin 3 Arduino

 Menghubungkan Pushbutton2 ke pin 4 Arduino

 Menghubungkan Pushbutton3 ke pin 5 Arduino

 Menghubungkan Pushbutton4 ke pin 6 Arduino




Gambar 1. Skematik Percobaan For Controll



Gambar 2. Breadboard Percobaan For Controll


           b.      Pemrograman Pada Arduino
                 Sketch program pada arduino dapat dilihat dibawah ini:


int tombol1=3;
int tombol2=4;
int tombol3=5;
int tombol4=6;
int led1=7;
int led2=8;
int led3=9;
int led4=10;
void setup() {
  pinMode (tombol1,INPUT);
  pinMode (tombol2,INPUT);
  pinMode (tombol3,INPUT);
  pinMode (tombol4,INPUT);
  pinMode (led1,OUTPUT);
  pinMode (led2,OUTPUT);
  pinMode (led3,OUTPUT);
  pinMode (led4,OUTPUT);
}

void loop() {
  if (digitalRead(tombol1)==LOW)
  {digitalWrite(7,HIGH);
   digitalWrite(8,LOW);
   digitalWrite(9,LOW);
   digitalWrite(10,LOW);
  }
 
  else if (digitalRead(tombol2)==LOW)
  {digitalWrite(7,HIGH);
   digitalWrite(8,HIGH);
   digitalWrite(9,LOW);
   digitalWrite(10,LOW);
  }
  
   else if (digitalRead(tombol3)==LOW)
  {digitalWrite(7,HIGH);
   digitalWrite(8,HIGH);
   digitalWrite(9,HIGH);
   digitalWrite(10,LOW);
  }
 
  else if (digitalRead(tombol4)==LOW)
  {digitalWrite(7,HIGH);
   digitalWrite(8,HIGH);
   digitalWrite(9,HIGH);
   digitalWrite(10,HIGH);
  }

delay (30);

      }






       IV. Hasil dan Pembahasan

        Pada praktek statement kontrol ini dapat menggunakan perintah if - else bersarang yang mencari kondisi yang sudah terpenuhi dan apabila tidak terpenuhi maka akan mencari kondisi yang lain. Pada praktek statement kontrol ini menggunakan empat buah pushbutton dan empat buah led, led dapat menyala berurutan sebanyak berapa push button yang ditekan. seperti menekan satu push button maka satu buah led akan menyala dan menekan empat buah led maka empat buah led akan menyala.











Praktikum 4
Sensor Interfacing

      I. Dasar Teori

Interface atau dalam istilah Indonesianya Antar Muka dapat diartikan sebagai sebuah titik, di mana dua komponen atau benda berbeda bertemu. Dalam hubungannya dengan perangkat lunak, interface dapat diartikan sebagai sarana atau medium atau sistem operasi yang digunakan untuk menghubungkan antara perangkat mikroprosesor agar dapat berkomunikasi dengan pengguna (user). Sedangkan pada konteks perangkat keras interface berarti komponen elektronika yang menghubungkan atau mengkomunikasikan prosesor dengan komponen atau perangkat lain dalam suatu sistem. Dalam praktikum kali ini saya akan mempraktekan tentang interfacing arduino dengan sensor. Dan untuk menampilkan hasil pembacaan dari sensor yang dipakai saya akan mengggunakan sebuah LCD.

Sensor adalah jenis transduser (mengubah suatu energi menjadi energi yang lain ). Ada banyak sensor yang ada, namun dalam praktikum kali ini saya akan menggunakan sensor flowmeter (sensor aliran) dan sensor suhu (DS18B20)

1. Flowmeter (sensor aliran) merupakan alat yang berfungsi untuk mengukur kecepatan aliran dan volume fluida liquid maupun gas. Kerja dari flowmeter ini yaitu fluida berupa gas menggerakkan kincir yang dihubungkan dengan motor sehingga saat kincir berputar maka motor juga ikut berputar dan dapat menghasilkan ggl induksi. Pengkondisi sinyal membuat sinyal tegangan ggl induksi dari motor dapat terbaca oleh arduino, lalu LCD dapat manampilkan hasil pengukuran dari flow meter tersebut. 





Gambar 1. Sensor Flowmeter





Keterangan:

Pada gambar sensor flowmeter diatas untuk babel berwarna merah untuk VCC, kemudian kabel yang berwarna hitam untuk grunding (GND), dan kabel berwarna kuning untuk data.
        
            2. Sensor Suhu DS18B20 adalah sensor suhu yang dikeluarkan oleh Dallas Semiconductor. Untuk membacanya menggunakan protokol 1 wire communication. Dimana hanya ada tiga kabel yang terdiri dari +5V, GND dan DQ (Data Input/Output). Keunggulan dari DS1820 adalah, output berupa data digital dengan nilai ketelitian 0,5 derajat Celcius sehingga mempermudah pembacaan oleh mikrokontroller




          

Gambar 2. Sensor DS18B20


        


Dan komponen yang dipakai untuk menampilkan hasil pembacaan sensor yaitu LCD. LCD atau Liquid Crystal Display adalah suatu jenis media tampilan yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. Dan pada percobaan kali ini saya menggunakan LCD 16x2 yang artinya LCD tersebut terdiri dari 16 kolom dan 2 baris karakter (tulisan).




         

Gambar 3. LCD (Liquid Crystal Display)




II. Alat dan Bahan

Alat dan bahan percobaan diperlihatkan pada Tabel 2:



Tabel 2. Alat dan Bahan Praktikum

No
Alat dan Bahan
Jumlah
1
Arduino Uno R3
1
2
Modul /Rangkaian percobaan
1
3
Kabel USB
1
4
Sensor Suhu (
1
5
Sensor Aliran (Flow Meter)
1
6
Kabel jumper
Secukupnya


        

   

III. Langkah Percobaan

III.1 Percobaan Interfacing Arduino Dan Sensor


       a.      Koneksi Hardware

      Dengan menggunakan kabel , koneksikan Sensor Flowmeter dan Sensor Suhu (DS18B20) pada pin-pin Arduino Uno R3  dengan konfigurasi sebagai berikut:

              Menghubungkan kabel merah dari sensor Flowmeter ke sumber tegangan (VCC).

             Menghubungkan kabel hitam dari sensor Flowmeter ke ground (GND).

             Menghubungkan kabel kuning dari sensor Flowmeter ke pin 2 Arduino.

             Menghubungkan kabel merah dari sensor DS18B28 ke sumber tegangan (VCC).

             Menghubungkan kabel hitam dari sensor DS18B28 ke sumber ground (GND).

             Menghubungkan kabel kuning dari sensor DS18B28 ke pin 7 Arduino.

             Menghubungkan pin RS LCD ke pin 12 Arduino

             Menghubungkan pin E LCD ke pin 11 Arduino

             Menghubungkan pin D4 LCD ke pin 5 Arduino

             Menghubungkan pin D5 LCD ke pin 4 Arduino

             Menghubungkan pin D6 LCD ke pin 3 Arduino

             Menghubungkan pin D7 LCD ke pin 6 Arduino

             Menghubungkan pin RW LCD ke Ground (GND) Arduino

             Menghubungkan pin VSS LCD ke Ground (GND) Arduino

             Menghubungkan pin VCC LCD ke sumber tegangan (VCC) Arduino
             

Gambar 2. Skematik Percobaan Interfacing Sensor Dan Arduino

Gambar 2. Breadboard Percobaan Interfacing Sensor Dan Arduino



  b.      Pemrograman Pada Arduino
        Pemrograman pada Arduino diperlihatkan sebagai berikut:
    // include the library code:

#include <LiquidCrystal.h>



// initialize the library with the numbers of the interface pins

LiquidCrystal lcd(12, 11, 5, 4, 3, 6);

    volatile int flow_frequency; // Measures flow sensor pulses

    unsigned int l_hour; // Calculated litres/hour

    unsigned char flowsensor = 2; // Sensor Input

    unsigned long currentTime;

    unsigned long cloopTime;

    void flow () // Interrupt function

    {

       flow_frequency++;

    }

    void setup()

    {

       pinMode(flowsensor, INPUT);

       digitalWrite(flowsensor, HIGH); // Optional Internal Pull-Up

       Serial.begin(9600);

       attachInterrupt(0, flow, RISING); // Setup Interrupt

       sei(); // Enable interrupts

       currentTime = millis();

       cloopTime = currentTime;

   

      // set up the LCD's number of columns and rows:

  lcd.begin(16, 2);

  // Print a message to the LCD.

  lcd.print("SUHU: BELUM ADA");

    }

   

    void loop ()

    {

       currentTime = millis();

       // Every second, calculate and print litres/hour

       if(currentTime >= (cloopTime + 1000))

       {

          cloopTime = currentTime; // Updates cloopTime

          // Pulse frequency (Hz) = 7.5Q, Q is flow rate in L/min.

          l_hour = (flow_frequency * 60 / 7.5); // (Pulse frequency x 60 min) / 7.5Q = flowrate in L/hour

          flow_frequency =0; // Reset Counter

          lcd.setCursor(0, 1);

          lcd.print("           ");

          lcd.setCursor(0, 1);

          lcd.print("Flow: ");

          lcd.print(l_hour); // Print litres/hour

          lcd.setCursor(12, 1);

          lcd.print("L/H");

          //lcd.clear();

 

       }

    }


   IV. Hasil dan Pembahasan
      pada praktikum kali ini saya belajar interfacing sensor, sensor - sensor yang saya gunakan flowmeter dan Sensor Suhu DS18B20 dan menggunakan LCD 16x2. Flowmeter digunakan untuk mengukur kecepatan volume fluida dan sensor DS18B20 digunakan untuk mengukur suhu terhadap kecepatan , dan apabila sudah selesai di rangkai dengan benar maka keluarannya akan di tampilkan ke LCD 16x2. 
  



Daftar Pustaka
  https://www.codepolitan.com/tutorial/digital-input-output-pada-arduino/

HANDOUT MICROCONTROLER
    


 
     





Tidak ada komentar:

Posting Komentar